TEKNOLOGI layar sentuh menjadi sistem input yang semakin dominan dalam industri elektronik konsumsi. Firma riset Display- Search Ltd mencermati, volume penjualan layar sentuh global terus meningkat dari tahun ke tahun, bahkan pada masa krisis finansial dunia pada 2009.
Berdasarkan laporan Display- Search,volume penjualan layar sentuh global pada 2009 meningkat 29% menjadi sekitar 606 juta unit. DisplaySearch menemukan,sekitar 376 juta unit dari total layar sentuh tersebut digunakan pada ponsel. ”Ponsel memang menjadi pengguna utama layar sentuh. Namun demikian, layar sentuh juga semakin banyak digunakan pada alat elektronik lain seperti PMP (portable media player),PND (personal navigation device),dan PC (personal computer),” ujar Director Display Technologies Research DisplaySearch Ltd Jennifer Colegrove. Ponsel layar sentuh mulai populer pada 2007 setelah Apple Inc merilis iPhone.Hingga akhir 2009,teknologi layar sentuh masih dimonopoli ponsel-ponsel kelas atas. Namun demikian,firma riset Gartner Inc menilai, tren tersebut mulai berubah pada 2010. Sebab, pada tahun ini teknologi layar sentuh akan semakin banyak digunakan pada ponsel kelas menengah. Gartner memprediksi, volume penjualan ponsel layar sentuh global akan menembus 362,7 juta unit pada 2010, alias naik 96,8% dari 184,3 juta unit pada 2009. Di pasar ponsel global,Gartner menambahkan, pangsa ponsel layar sentuh pun pada 2010 akan meningkat menjadi 58,0%. ”Teknologi layar sentuh tidak lagi menjadi fitur ponsel kelas atas karena ponsel kelas menengah juga mulai menawarkannya.Produsen berlomba merilis ponsel layar sentuh karena konsumen semakin menuntutnya
Sebab, layar sentuh tidak selalu ideal untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Misalnya untuk mengetik teks,teknologi layar sentuh dirasakan kurang cocok.”Untuk menyiasatinya, produsen bisa mengombinasikan teknologi layar sentuh dengan keyboard fisik berkonfigurasi QWERTY.Kombinasi layar sentuh dengan keyboard QWERTY mampu memenuhi seluruh kebutuhan konsumen, untuk menekan harga ponsel layar sentuh, sebagian besar produsen ponsel lebih suka menanam teknologi layar sentuh resistive touch, yang berharga lebih murah daripada teknologi layar sentuh projected capacitive. Dibandingkan teknologi layar sentuh projected capacitive, teknologi layar sentuh resistive touch memang kalah responsif.Namun karena teknologi layar sentuh resistive touch lebih mura
Teknologi layar sentuh resistive touch tidak akan mati digilas teknologi layar sentuh projected capacitive. Tetapi kendati teknologi layar sentuh resistive touch tidak akan mati,eksistensi teknologi tersebut ternyata semakin surut. DisplaySearch mengungkapkan, teknologi resistive touch memang masih diproduksi oleh 90 perusahaan pada 2010.Namun demikian, produsen teknologi projected capacitive ternyata terus meningkat. DisplaySearch menjelaskan, di dunia ada 27 produsen teknologi projected capacitivepada 2009. Tetapi pada 2010, jumlah produsen teknologi projected capacitive ternyata membengkak menjadi 56 perusahaan.DisplaySearch menilai, lonjakan jumlah produsen teknonologi projected capacitive merupakan bukti bahwa teknologi tersebut semakin diminati.
”Pada 2010, volume penjualan layar sentuh berteknologi resistive touch memang akan tetap lebih banyak daripada teknologi projected capacitive.Namun kami yakin,pertama kali dalam sejarah,pendapatan teknologi projected capacitive akan melampaui teknologi resistive touchpada 2010,”tutur Colegrove. Memperkuat penilaian DisplaySearch, Gartner memperkirakan, penggunaan layar sentuh akan tetap didominasi ponsel hingga beberapa tahun mendatang.Sedangkan untuk PC, penggunaan teknologi layar sentuh diperkirakan baru populer pada 2015. ”Kami memperkirakan, PC berteknologi layar sentuh akan menguasai 50% pangsa pasar PC global pada 2015.
Pada saat itu, volume penjualan PC layar sentuh akan melonjak berkat pembelian dari pengguna PC generasi kedua, yang sudah terbiasa menggunakan layar sentuh ponsel.